Rabu, 08 Oktober 2014

PROSPEK JURUSAN PETERNAKAN



Dunia peternakan sejatinya menawarkan peluang usaha yang sangat besar di pasaran. Buktinya, semakin banyak perusahaan mengaku kekurangan sarjana tenaga ahli peternakan akibat sedikitnya minat mahasiswa mempelajari peternakan. Hal ini sangat disayangkan karena peluang itu tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan.


Ketua Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM, drh. Imbang Dwi R. M.Kes, mengatakan hal itu merupakan kelebihan bagi mahasiswa FPP saat ini. Sarjana peternakan menjadi rebutan di pasar kerja karena pasar lebih besar daripada lulusan. Meski demikian, jurusan peternakan UMM tidak boleh lengah karena harus tetap menjaga kualitas lulusannya agar memuaskan pengguna lulusannya.


“UMM sendiri masih belum bisa sepenuhnya memenuhi permintaan pasar karena keterbatasan jumlah mahasiswa. Padahal kepercayaan perusahaan pada FPP UMM sangat luar biasa,” tambah Imbang. Diakuinya, sejak jauh hari sebelum lulus, banyak perusahaan memesan sarjana peternakan UMM.


Saat ini FPP UMM masih melanjutkan kerjasama rekruitmen sarjana dengan PT. Wonokoyo Jaya Corpindo. Kali ini adalah periode keempat kerjasama di antara dua lembaga ini sejak 1992. Tak hanya merekrut lulusan, Wonokoyo juga memberikan beasiswa bagi mahasiswa tingkat akhir sebesar Rp. 750 ribu tiap bulan. Hal ini terungkap pada pemantapan kerjasama yang dibarengi dengan kuliah tamu yang berlangsung, Jumat (14/01). Kuliah tamu menghadirkan pimpinan Human Resource Department (HRD) di Wonokoyo, drh. Heri Kurniawan.


Heri mengatakan, masih banyak peluang bagi lulusan UMM yang berminat mengajukan lamaran ke perusahaannya. “Ajukan saja lamaran kepada kami insyallahditerima,” ungkapnya meyakinkan. Perusahaan Wonokoyo diakuinya sebagai perusahaan perunggasan yang mampu memimpin pasar dengan kualitas terbaik di Indonesia.


Dalam kuliahnya, Heri menyarankan penambahan muatan kurikulum perunggasan. Sebab, unggas merupakan kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia yang paling besar. Angkanya bisa mencapai 46,62% untuk permintaan boiler, yang mengalahkan konsumsi daging sapi sebesar 20,51%, babi 10,09%, dan 17, 4% untuk unggas lainnya.


Dari fakta tersebut kemudian tercipta semboyan Wonokoyo, yaitu dengan ayam membangun bangsa. Sehingga, selain fokus pada pengembangan perusahaan diperhatikan juga pengembangan SDM bagi karyawan yang menjadi strategi utama perusahaan. Selalu dilakukan pelatihan regular dan pembiayaan S2 bagi karyawan yang berprestasi. Sehingga nantinya manajemen farm dapat diolah secara professional untuk menghasilkan produk yang bermutu.


Hingga saat ini Wonokoyo masih membuka berbagai lowongan pekerjaan. Antara lain pada posisi, staff teknis untuk bagian Bread Farm dan Commersial Farm untuk wilayah Jatim. Sedangkan pada Feedmeal dan Slaughter, juga membutuhkan karyawan baru yang bersedia menjadi tenaga QS/ lab di wilayah Jatim. Sementara itu Marketing F and D membuka lowongan untuk ditempatkan di seluruh Indonesia.


Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar