RANGKAIAN roadshow
film Darah Biru Arema yang rencananya akan mengelilingi sepuluh kota di
Indonesia dimulai di Malang, tepatnya di kampus Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM). Roadshow perdana yang berlangsung di UMM Dome, Kamis (2/10) itu dihadiri tak kurang dari delapan ribu penonton.
Selain di Malang, film ini juga akan diputar di Jakarta, Makassar,
Semarang, Yogyakarta, Balikpapan, Jember, Denpasar, Purbalingga, dan
Banyuwangi. Bahkan, menurut sang produser Vicky Arief, rangkaian
roadshow film ini akan dilanjutkan di Taiwan. “Walaupun filmnya berbasis
klub sepakbola lokal, tapi kita tahu bahwa Aremania (pendukung Arema,
red) ada di mana-mana,” ujar pria yang pernah menjadi ketua Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kine Klub UMM saat menjadi mahasiswa ini.
Film fiksi komedi berdurasi 35 menit ini disutradarai Taufan Agustiyan Prakoso yang merupakan alumni Ilmu Komunikasi UMM.
Sebelumnya, Taufan memang merupakan sineas muda berprestasi. Ia pernah
meraih penghargaan Eagle Award 2009 dan Festival Film Indonesia 2011.
Untuk UMM, ia juga pernah menciptakan karya film bertajuk Jas Merah
Kampus Putih pada 2012.
Selain Taufan, sentuhan UMM juga terasa di hampir seluruh kru film,
mulai dari produser Vicky Arief, asisten sutradara Firdaus Ervanah,
penulis skenario Muhammad Abdul Maliq dan Novin Farid Setyo Wibowo,
serta berbagai kru lainnya yang sebagian besar merupakan alumni Kine
Klub UMM. Selain para alumni UMM ini, mereka juga dibantu sejumlah
siswa-siswi SMK Muhammadiyah 5 (SMEAMU) Kepanjen yang juga merupakan
peserta Kelas Film Indonesia sebagai komunitas yang memang didirikan
para kru film Darah Biru Arema untuk mendidik pecinta film di kalangan
muda.
Penayangan film ini juga diwarnai sejumlah kegiatan yang menghibur
ribuan Aremania yang hadir, mulai dari penampilan Arema Voice hingga budayawan yang juga fans Arema Anto
Baret. Aremania dan Aremanita juga dibakar semangatnya dengan nyanyian
yel-yel penyemangat yang dikomandoi langsung oleh Yuli Sumpil,
dirigen Aremania. Usai membakar semangat penonton, film pun mulai
diputar dengan menampilkan beberapa film dokumenter mengenai Arema
terlebih dahulu.
Aremania
pun makin bersorak dan bernyanyi tanpa dikomando ketika beberapa adegan
di film menampilkan adegan bernyanyi mendukung klub kebanggaannya.
Waktu penayangan film tersebut, gelak tawa dan sorak sorai bergemuruh
dalam gedung selama penayangan berlangsung. Bahkan, hingga film selesai diputar, ribuan Aremania itu masih terus menyanyikan yel-yelnya hingga keluar dari UMM Dome.
Dalam konferensi persnya, Anto
Baret mengungkapkan kebanggaannya dengan film ini. “Ini jadi suntikan
semangat buat Arema yang akan bertanding ke Jakarta. Tetap damai, tetap
kondusif. Kalau Arema saya yakin ini tujuannya,” ungkap pendiri Kelompok
Penyanyi Jalanan (KPJ) Jakarta ini.
Senada dengan itu, produser Vicky Arief berharap film ini membuat Aremania tetap bersatu, bahkan bisa menjadi inspirasi bagi fans klub lainnya. Ke depan, film ini pun juga akan diputar di hadapan tim senior maupun junior Arema. (zul/riz/han)
Sumber