Selasa, 07 Oktober 2014

PESMABA UMM 2014

Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (PESMABA) UMM  dilakukan untuk mengenalkan mahasiswa baru dalam kehidupan kampus, khususnya yang berkaitan dengan studi dan hal-hal lain yang mendukung proses belajar-mengajar di Universitas Muhammadiyah Malang.
Pesmaba wajib diiukuti oleh seluruh mahasiswa baru program Diploma dan Strata-1.  Mahaiswa yang tidak ikut dan atau tidak lulus tidak akan memperoleh sertifikat, dan wajib mengukuti pada periode mendatang.
Pelaksanaan Pesmaba dirancang selama 3 (tiga) hari dengan materi antara lain: pengenalan universitas, fakultas, jurusan, fungsionaris, akademik, kemahasiswaan, laboratorium, perpustakaan, dll.

Pesmaba diawali dengan upacara pembukaan yang dilanjutkan kuliah umum di UMM Dome, serta diakhiri upacara penutupan yang juga dilanjutkan kuliah tamu.

Karya Alumni, Roadshow Darah Biru Arema Dimulai di UMM

RANGKAIAN roadshow film Darah Biru Arema yang rencananya akan mengelilingi sepuluh kota di Indonesia dimulai di Malang, tepatnya di kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Roadshow perdana yang berlangsung di UMM Dome, Kamis (2/10) itu dihadiri tak kurang dari delapan ribu penonton.
      Selain di Malang, film ini juga akan diputar di Jakarta, Makassar, Semarang, Yogyakarta, Balikpapan, Jember, Denpasar, Purbalingga, dan Banyuwangi. Bahkan, menurut sang produser Vicky Arief, rangkaian roadshow film ini akan dilanjutkan di Taiwan. “Walaupun filmnya berbasis klub sepakbola lokal, tapi kita tahu bahwa Aremania (pendukung Arema, red) ada di mana-mana,” ujar pria yang pernah menjadi ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kine Klub UMM saat menjadi mahasiswa ini.
      Film fiksi komedi berdurasi 35 menit ini disutradarai Taufan Agustiyan Prakoso yang merupakan alumni Ilmu Komunikasi UMM. Sebelumnya, Taufan memang merupakan sineas muda berprestasi. Ia pernah meraih penghargaan Eagle Award 2009 dan Festival Film Indonesia 2011. Untuk UMM, ia juga pernah menciptakan karya film bertajuk Jas Merah Kampus Putih pada 2012.
      Selain Taufan, sentuhan UMM juga terasa di hampir seluruh kru film, mulai dari produser Vicky Arief, asisten sutradara Firdaus Ervanah, penulis skenario Muhammad Abdul Maliq dan Novin Farid Setyo Wibowo, serta berbagai kru lainnya yang sebagian besar merupakan alumni Kine Klub UMM. Selain para alumni UMM ini, mereka juga dibantu sejumlah siswa-siswi SMK Muhammadiyah 5 (SMEAMU) Kepanjen yang juga merupakan peserta Kelas Film Indonesia sebagai komunitas yang memang didirikan para kru film Darah Biru Arema untuk mendidik pecinta film di kalangan muda.
      Penayangan film ini juga diwarnai sejumlah kegiatan yang menghibur ribuan Aremania yang hadir, mulai dari penampilan Arema Voice hingga budayawan yang juga fans Arema Anto Baret. Aremania dan Aremanita juga dibakar semangatnya dengan nyanyian yel-yel penyemangat yang dikomandoi langsung oleh Yuli Sumpil, dirigen Aremania. Usai membakar semangat penonton, film pun mulai diputar dengan menampilkan beberapa film dokumenter mengenai Arema terlebih dahulu.
      Aremania pun makin bersorak dan bernyanyi tanpa dikomando ketika beberapa adegan di film menampilkan adegan bernyanyi mendukung klub kebanggaannya. Waktu penayangan film tersebut, gelak tawa dan sorak sorai bergemuruh dalam gedung selama penayangan berlangsung. Bahkan, hingga film selesai diputar, ribuan Aremania itu masih terus menyanyikan yel-yelnya hingga keluar dari UMM Dome.
      Dalam konferensi persnya, Anto Baret mengungkapkan kebanggaannya dengan film ini. “Ini jadi suntikan semangat buat Arema yang akan bertanding ke Jakarta. Tetap damai, tetap kondusif. Kalau Arema saya yakin ini tujuannya,” ungkap pendiri Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Jakarta ini.
      Senada dengan itu, produser Vicky Arief berharap film ini membuat Aremania tetap bersatu, bahkan bisa menjadi inspirasi bagi fans klub lainnya. Ke depan, film ini pun juga akan diputar di hadapan tim senior maupun junior Arema. (zul/riz/han)

Sumber